Rabu, 01 Maret 2017

Bandar Udara Berbasis Internasional di Indonesia


Pernahkah anda berpikir untuk bepergian keluar negeri? ingin kah anda untuk terbang kesana kemari? Nah, semoga beberapa informasi di bawah ini dapat membantu anda. 

Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda


Terletak di Kota Ketapang, Kalimantan Barat. Bandar udara ini dioperasikan oleh PT Angkasa Pura II, yang memiliki ukuran landasan pacu 1.800 x 30 m. Bandar udara ini juga pernah difungsikan sebagai basis pengiriman obat-obatan sesudah gempa bumi Samudera Hindia pada tahun 2004 yang diberikan untuk para pengungsi yang terisoli di berbagai daerah yang dihantam tsunami di Aceh.



Bandar Udara Internasional Kualanamu

Terletak di Kota Medan yang berjarak 39 km dari kota Medan, Bandar udara ini merupakan bandar udara yang terbesar kedua di Indonesia. Bandar udara ini mulai beroperasi sejak 25 juli 2013, meskipun ada fasilitas yang belum sepenuhnya selesai dikerjakan. Pada awalnya, bandar udara ini hanya dapat menampung 8,1 juta penumpang dan 10.000 pergerakan pesawat pertahun. setelah itu, bandar udara ini rencananya akan dikembangkan menjadi 25 juta penumpang per tahun. Luas terminal penumpang yang dibangun adalah sekitar 6,5 hektar dengan fasilitas area komersial seluas 3,5 hektar & fasilitas kargo seluas 1,3 hektar. Bandar Udara Internasional Kualanamu memiliki panjang landas pacu 3,75 km. 



Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai

Dengan nama pejuang Indonesia dari Bali, bandar udara ini terletak di sebelah selatan Bali, tepatnya di Tuban, Kuta, Kabupaten Badung. dengan kurang lebih berjarak 13 km dari Kota Denpasar. Bandar udara ini merupakan bandar udara tersibuk ketiga di Indonesia. Meliputi perluasan terminal yang dilengkapi dengan garbata , perpanjangan landas pacu menjadi 3000 m, relokasi taxiway, perluasan apron, renovasi dan perluasan gedung terminal, perluasan pelataran parkir kendaraan, pengembagan gedung kargo, gedung operasi serta pengembangan fasilitas navigasi udara dan fasilitas catu bahan bakar pesawat. setelah itu pengembangan kembali dilakukan pada tahun 1998-2000 yang dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, antara lain dengan memanfaatkan hutan bakau seluas 12 Hektar untuk digunakan sebagai fasilitas keselamatan penerbangan. Luas terminal domestik kembali di kembangkan hingga total luasnya mencapai 12.000  yang nantinya akan digunakan sebagai terminal nasional. Dengan kondisi tersebut, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai akan mampu menampung hingga 25 juta penumpang.


Bandar Udara Internasional Juanda 

Bandar udara Juanda terletak di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Dengan panjang landasan 3000 meter dengan  luas terminal sebesar 51.500 m². Dilengkapi dengan lahan parkir yang luasnya mencapai 28.900m² yang dapat menampung lebih dari 3.000 kendaraan. 


Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara

Bandar Udara yang satu ini terletak di Jln. Pajajaran Nomor 156, kelurahan Husen Sastranegara, tepatnya di Kota Bandung. Bandar udara ini merupakan peninggalan pemerintah Hindia Belanda dengan sebutan Lapangan Terbang Andir yang merupakan nama dari lapangan terbang tersebut berada. Nama Husein Sastranegara diambil dari nama pilot militer AURI yang telh gugur pada saat latihan terbang di Yogyakarta tanggal 26 september 1946. 

Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi

Bandar udara ini terletak di Kecamatan Mapanget, Manado, Sulawesi Utara. dengan kira-kira 30 menit dari pusat Kota Manado, anda sudah sampai di bandar udara ini. Kawasan ini sangat asri dan hijau menghiasi daerah sekitar Bandar Udara Sam Ratulangi ini. Dengan nama Sam Ratulangi yang diambil dari nama pahlawan nasional Indonesia dari Sulawesi Utara yaitu Gerungan Saul samuel Yacob Ratulangi. 

Bandar Udara Internasional Supadio

Terletak di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, yang berjarak 17 km dari Kota Pontianak. Bandar udara ini dikelola oleh PT. Angkasa Pura II, yang memiliki luas sekitar 528 hektar. Bandar udara ini dibangun pada awal tahun 1940-an, dan dinamai sebagai Bandar Udara Supadio. Nama bandar udara ini rencananya akan diganti menjadi Bandar Udara Internasional Sultan Hamid II pada tahun 2006, tetapi rencana tersebut dibatalkan karena hal yang belum diketahui dengan pasti. Pada tahun 2013, tender untuk pelapisan landasan pacu sepanjang 2250 meter telah diperluas menjadi 2500 meter dan diperlebar dari 30 meter menjadi 45 meter. 


Bandar Udara Internasional Adi Sucipto


Bandar Udara Adi Sucipto terletak di daerah Yogyakarta. Bandar udara ini awalnya dibangun sebagai pangkalan udara TNI Angkatan Udara. Bandar udara ini dahulu dinamakan Maguwo, sesuai dengan nama desa tempatnya berada yaitu Maguwoharjo. Bandar udara ini dibangun sejak tahun 1940 lalu yang dipergunakan oleh Militaire Luchtvaart pada tahun 1942. 

Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II

Terletak di Kota Pekanbaru, Bandar udara ini sebelumnya bernama Bandar Udara Simpang Tiga. Memiliki luas 321,21 hektar, dalam rangka menyambut PON XVII pada tahun 2012, bandar udara ini diperluas sehingga dapat menampung pesawat yang lebih besar dan tentunya dengan penumpang yang lebih banyak. Nama bandar udara ini diambil dari nama Sultan Syarif Kasim II, yaitu seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Riau.


Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin

Bandara ini terletak 30 km dari Kota Makassar, tepatnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Bandar Udara ini memiliki dua landasan pacu, yaitu sepanjang 3.100 m x 45 m, dan 2.500 m x 45 m. Bandar Udara ini dioperasikan oleh PT. Angkasa Pura I. Sejak 28 Oktober tahun 2006 hingga juli tahun 2008, bandar udara ini sempat tidak ada rute internasional, kecuali penerbangan haji setelah rute internasional terakhir Hasanuddin, Rute Makassar-Singapura ditutup Garuda Indonesia karena merugi. Setelah itu, Air Asia membuka kembali rute Makassar-Kuala Lumpur mulai 25 Juli tahun 2008. Disusul kemudian Garuda Indonesia membuka kembali penerbangan langsung Makassar-Singapura mulai 1 juni 2011.Bandar udara ini mengalami proses perluasan yang dimulai pada tahun 2004 dan selesai pada tahun 2009. Bagian pengembangan yang telah dilakukan adalah terminal penumpang baru berkapasitas 7 juta penumpang pertahun, apron (lapangan parkir pesawat) yang berkapasitas tujuh pesawat berbadan lebar, landasan pacu baru sepanjang 3.100 m x 45 m, serta taxiway. landasan pacu yang mulanya 3.100 m akan kembali di perpanjang menjadi 3500 m pada akhir tahun 2011 dengan tujuan agar kedepannya dapat didarati pesawat yang berbadan lebar secara maksimal.



Bandar Udara Internasional Ahmad Yani

Terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah. Nama bandar udara ini diambil dari salah satu pahlawan revolusi Indonesia yaitu Achmad Yani. Bandar udara ini diresmikan menjadi bandar udara internasional pada tahun 2004. Landasan utama memiliki ukuran 2.680 m x 45 m dengan jumlah pengunjung perhari dapat mencapai 1600 sampai 2000 orang. Awalnya bandar udara ini adalah pangkalan udara TNI Angkatan Darat yang dahulunya dikenal dengan Pangkalan Udara Angkatan Darat Kalibanteng.


Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo

Bandar udara ini terletak di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah yang berlokasisekitar 14 km dari utara Kota Surakarta. Bandar udara ini dibangun pertama kali pada tahun 1940 oleh pemerintah Belanda sebagai lapangan terbang darurat. Ketika tentara Jepang masuk ke Indonesia, bandar udara tersebut sempat dihancurkan oleh Belanda, namun dibangun lagi oleh Pemerintah Jepang sejak tahun 1942 sebagai basis militer penerbangan angkatan laut (Kalgium Bokusha). Setelah dilaksanakan penyelenggaraan bandara yang dilaksanakan oleh "Penerbangan Surakarta" pada 1946, penerbangan  berubah menjadi Penerbangan Panasan, yang pertama kali diresmikan untuk penerbangan komersial pada tanggal 23 april 1974 yang dilayani oleh Garuda Indonesia. Pada tanggal 25 Juli 1977 pangkalan udara ini berubah menjadi Pangkalan Udara Utama Adi Sumarmo, dan ditetapkan menjadi Bandara Internasional pada  tanggal 31 maret 1989.


Bandar Udara Internasional Lombok

Berlokasi di Kabupaten Lombok Tengah, provinsi Nusa Tenggara barat. Bandar udara ini dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I, dibuka pertama kali pada tanggal 1 oktober 2011 untuk menggantikan fungsi Bandar udara Selaparang Mtaram. Pada tanggal 20 Oktober 2011, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan bandar udara ini. Arsitektur bandar udara ini memiliki ciri khas Rumah Adat Sasak, yang tentunya menggunakan bahan-bahan modern baja galvanis.



Bandar Udara Internasional El Tari

Terletak di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Bandar udara ini dinamai sesuai nama El Tari, yaitu Gubernur Nusa Tenggara Timur ke-2 periode 1966-1978.


Bandar Udara Internasional Sepinggan

Dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I yang dibuka pada tanggal 6 Agustus 1997, bandar udara ini melayani penerbangan untuk Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Dengan luas bandar udara 300 hektar dan merupakan bandar  udara terbesar no urut ke-empat dari 13 bandar udara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I. 



Sekian untuk postingan kali ini mengenai Bandar Udara Internasional di Indonesia, jangan lupa comment ya, share nya juga. Terimakasih telah berkunjung, semoga bermanfaat.

Cari Blog Ini

Blogroll

Pages - Menu

About